Selasa, 06 Desember 2016

Diagnosis, Cara Penularan dan Pencegahan-Pemberatasan Tuberkulosis

Kali ini kita akan belajar sedikit tentang bagaimana diagnosis Tuberkulosis tersebut, namun perlu diingatkan temen" ini hanya bekal informasi untuk kita yang berwenang mendiagnosis suatu penyakit adalah seorang dokter yang temen", kalau sudah merasa memiliki gejala dan tanda tuberkulosis paru, segera periksakan diri ke dokter di unit pelayanan kesehatan :). Nah bagaimana diagnosis sesorang yang mengalami Tuberkulosis ? Ini dia penjelasannya,


5. Diagnosisi Penyakit Tuberkulosis
Petunjuk awal dari tuberkulosis adalah foto rontgen dada. Penyakit ini tampak sebagai daerah putih yang bentuknya tidak teratur dengan latar belakang hitam. Rontgen juga bisa menunjukkan efusi pleura atau pembesaran jantung (perikarditis). Pemeriksaan diagnostik untuk tuberkulosis adalah : Tes kulit tuberkulin, disuntikkan sejumlah kecil protein yang berasal dari bakteri tuberkulosis ke dalam lapisan kulit (biasanya di lengan). Dua hari kemudian dilakukan pengamatan pada daerah suntikan, jika terjadi pembengkakand an kemerahan, maka hasilnya adalah positif.
Pemeriksaan dahak, cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi. Dengan ebuah jarum diambil contoh cairan dari dada, perut, sendi atau sekitar jantung. Mungkin perlu dilakukan biopsi untuk memperoleh contoh jaringan yang terinfeksi. Untuk memastikan diagnosis meningitis tuberkulosis, dilakukan pemeriksaan reaksi rantai polimerase (PCR) terhadap cairan serebrospinalis. Untuk memastikan tuberkulosis ginjal, bisa dilakukan pemeriksaan PCR terhadap air kemih penderita atau pemeriksaan rontgen dengan zat warna khusus untuk menggambarkan adanya massa atau rongga abnormal yang disebabkan oleh tuberkulosis. Kadang perlu dilakukan pengambilan contoh massa tersebut untuk membedakan antara kanker dan tuberkulosis. Untuk memastikan diagnosis tuberkulosis pada organ reproduksi wanita, dilakukan pemeriksaan panggul melalui laparoskopi. Pada kasus-kasus tertentu perlu dilakukan pemeriksaan terhadap contoh jaringan hati, kelenjar getah bening atau sumsum tulang.

Gambar 3. Alur Diagnosis TB Paru

6.    Cara Penularan Tuberkulosis
Penyakit TB biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen. 





7.      Pencegahan dan Pemberantasan TBC
            a.  Pencegahan TBC
1)      Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3 minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
2)      Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
3)      Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur darah segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
4)      Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh penderita.
5)      Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin BCG. Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat bagus.

          b.  Pemberantasan TBC
1)      Tujuan Pemberantasan
Pemberantasan penyakit TBC didasarkan untuk memutus mata rantai virulenci penularan penyakit TBC supaya tidak terjadi prevalence penyakit TB yang lebih besar.
2)      Cara Pemberantasan Penyakit TBC
a)      Pengobatan pada penderita hingga sembuh
b) Perlakuan pada rumah penderita untuk lebih memperhatikan factor kesehatan lingkungan dengan menambah ventilator sebagai pengganti udara, genteng kaca supaya sinar matahari dapat masuk, dan faktor higiene lingkungan yang lain yang lebih baik.
c)      Sterilisasi Rumah pasca Penderita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar